Mereka seolah mengklaim bahwa belajar agama tanpa perlu guru, dapat langsung mencari segala solusinya dalam al-Quran maupun sunnah. Padahal memahami al-Quran dan sunnah ini bukanlah perkara yang mudah. Ada bebeberapa ilmu yang harus mereka kuasai terlebih dahulu. Posisi sanad dalam hal keilmuan, khususnya dalam belajar agama itu sangat penting.
"Sering kita dengar ungkapan, barangsiapa yang belajar tanpa guru, maka setan adalah gurunya. Kalimat ini banyak ditemukan dalam kitab-kitab tasawuf dan tarekat. Ini disebabkan karena Ilmu Syari'at seperti ilmu Fiqih, Tauhid, ilmu tasawuf dan tarekat adalah ilmu yang mengajarkan cara-cara dan kaidah-kaidah seorang hamba berhubungan dengan
Jawaban (Kiai Muhammad Hamdi): Ilmu merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia, karena ilmu adalah makanan bagi jiwa (ruh), sebagaimana nasi dan sayur-sayuran adalah makanan bagi raga (fisik). Kekurangan asupan ilmu menjadikan jiwa lemah dan kurang berkembang, layaknya raga yang kekurangan asupan gizi dari makanan. Rasulullah ﷺ bersabda:
Berkata Imam Asy Syafi'i ra.: "Orang yang belajar ilmu tanpa sanad guru bagaikan orang yang mengumpulkan kayu bakar digelapnya malam, ia membawa pengikat kayu bakar yang terdapat padanya ular berbisa dan ia tak tahu" (Faidhul Qadir juz 1 hal 433) Al-Hafidh Imam Ats Tsauri ra. mengatakan: "Penuntut ilmu tanpa sanad adalah bagaikan
Bagikan. Ilmu adalah gedung, sedangkan kuncinya adalah bertanya, belajar agama tanpa guru seperti dibimbing oleh "setan". Hidayatullah.com | AKHIR- akhir ini kita sering mendengar himbauan dan saran untuk mempelajari ilmu agama hanya dengan berpedoman pada buku-buku yang dibeli tanpa perlu berkonsultasi dan dengan para ulama.
Guru sebagai seseorang yang menyalurkan ilmu disekolah tidak hanya sekedar mentransferkan ilmu yang dulu perna mereka dapat, tetapi juga mengikuti standarisasi kurikulum nasional yang ada. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui penerapan kurikulum Merdeka belajar, problematika guru dalam penerapan kurikulum Merdeka belajar, dan
Sebab ilmu tidak sah tanpa sanad seorang guru. Menurutnya, orang belajar agama tanpa guru bagaikan hidup tanpa amir (pemimpin, red). Dan bila tak punya amir, maka matinya masuk kategori jahiliyah. *** Dalam jawabannya, Buya Hamka mengapresiasi maksud abang Ichlas mengenai pentingnya sanad dan guru. Belajar itu semestinya ada guru yang membimbing.
Dimana ilmu akan seperu kayu bakar yang tak akan bisa digunakan tanpa adab. Sedabgkan tanpa adab maka ilmu tidak akan bisa memberikan mankna. sebagaimana Dari Zakariyya Al-'Anbari, ia berkata: "Ilmu tanpa adab bagaikan api tanpa bahan bakar, sedangkan adab tanpa ilmu bagaikan roh tanpa badan" (Al Khatib Al Baghdadi, Al Jami' li Akhlaq
Pecihitam.org - Seseorang bisa keliru pikiran dan keyakinannya disebabkan ilmu yang diperolehnya salah. Karena itu, posisi ilmu sangat penting. Adapun kerusakan dalam bidang ilmu bisa disebabkan beberapa hal. Antara lain; mempelajari ilmu tanpa guru, meremehkan otoritas ulama dan guru yang keliru.
.
  • 8xnuvqe9lm.pages.dev/255
  • 8xnuvqe9lm.pages.dev/356
  • 8xnuvqe9lm.pages.dev/460
  • 8xnuvqe9lm.pages.dev/103
  • 8xnuvqe9lm.pages.dev/418
  • 8xnuvqe9lm.pages.dev/86
  • 8xnuvqe9lm.pages.dev/388
  • 8xnuvqe9lm.pages.dev/499
  • belajar ilmu tanpa guru bagaikan