Sertasongkok gaduk, songkok biring, sedangkan anak wanita mengenakan waju assusun. Untuk pria dewasa laki-laki mengenakan lipa'sabbe, jase tutu, dan songkok guru, sedangkan perempuan memakai baju rawang, waju kasa, lipa'sabbe untuk pakaian upacara. 4. Suku Yang ada di Sulawesi Selatan: Bugis. Makassar.

SOLO - Cerita rakyat merupakan salah satu kekayaan budaya yang perlu diketahui dan dipelajari. Ada banyak jenis cerita rakyat Indonesia. Bahkan, di setiap daerah biasa nya memiliki cerita rakyat yang berbeda-beda. Lantas, apa saja cerita rakyat yang ada di Indonesia? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini. Contoh Cerita Rakyat Indonesia Secara umum, pengertian cerita rakyat adalah kisah dari budaya masyarakat sekitar. Biasanya, cerita rakyat berisi dari kisah masa lalu. Dalam cerita rakyat terdapat amanat yang bisa menjadi pembelajaran. Maka dari itu, seringkali cerita rakyat dibacakan atau diceritakan ke anak-anak karena bersifat edukatif. Berikut ini beberapa cerita rakyat dari Indonesia yang populer. 1. Malin Kundang Cerita rakyat indonesia satu ini dari Sumatera Barat, sangat populer di kalangan masyarakat. Malin Kundang merupakan cerita rakyat yang mengisahkan anak durhaka bernama Malin yang dikutuk menjadi batu. Malin berasal dari keluarga tidak mampu. Saat beranjak dewasa, Malin pergi ke luar kota untuk merantau. Setelah merantau, Malin sukses menjadi orang kaya dan menikah dengan perempuan kaya. Seusai menikah, Malin dan istrinya pergi berlayar. Kapal yang mereka tunggangi berlibur di kampung halaman Malin. Sang ibu melihat kedatangan Malin dan menyambut hangat kedatangan anak kesayangannya. Namun, tanpa diduga ternyata Malin pura-pura tidak mengenali ibunya karena merasa malu dengan kondisi ibunya. Mengetahui hal tersebut, sang ibu marah lantas mengutuk Malin menjadi batu. Cerita rakyat Indonesia singkat ini memberikan pelajaran kepada kita semua agar tidak melupakan orang tua. Pasalnya, kesuksesan yang kita raih semua berkat doa dan dukungan dari orang tua. 2. Bawang Merah dan Bawang Putih Bawang Merah dan Bawang Putih merupakan contoh cerita rakyat indonesia lain yang populer di kalangan masyarakat. Cerita rakyat ini mengisahkan seorang anak bernama Bawang Putih yang kehilangan ibunya yang meninggal dunia. Setelah itu, ayah Bawang Putih menikah dengan perempuan yang memiliki anak bernama Bawang merah. Pada awalnya, mereka hidup rukun. Akan tetapi, suatu hari ayah Bawang Putih meninggal dunia. Suatu hari, Bawang Putih tidak sengaja menghanyutkan baju miliki ibu tirinya yang membuat sang ibu sangat marah dan meminta Bawang Putih untuk mencarinya. Bawang Putih kemudian berhasil menemukan baju tersebut yang ternyata sudah berada di tangan nenek tua. Nenek tersebut akan mengembalikan baju tersebut dengan syarat Bawang Putih harus menemaninya selama seminggu. Bawang Putih menyetujuinya. Seminggu setelahnya, nenek tersebut memberikan labu kepada Bawang Putih. Setelah dibuka ternyata labu tersebut berisi emas. Bawang Merah mengetahui hal tersebut. Kemudian, ia melakukan hal serupa. Ketika hendak pulang, ia kemudian meminta labu kepada nenek tersebut dan memilih yang ukurannya paling besar. Sesampainya di rumah, Bawang Merah membuka labu tersebut. Tanpa diduga, isi labu tersebut bukan emas, melainkan hewan berbahaya. Hewan tersebut kemudian mengutuk Bawang Merah dan ibunya sampai meninggal. Dari cerita rakyat indonesia tersebut terdapat amanat yang mengajarkan pada kita agar tidak mudah iri dengki dan serakah. Sepatutnya kita turut bahagia saat ada orang lain yang mendapatkan keberuntungan. Itulah contoh cerita rakyat Indonesia yang populer. Selain kedua cerita rakyat yang sudah disebutkan, masih ada beberapa contoh cerita rakyat lain yang tak kalah populer dan menarik untuk dipelajari. Untuk mengetahui cerita rakyat yang berasal dari Indonesia, Anda bisa membeli buku cerita rakyat. Sebaiknya, cerita rakyat terus dikenalkan kepada anak-anak karena terdapat banyak pelajaran yang bisa dipetik. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News SULUTHEBATCOM, Talaud - Ketua Balai Bahasa Sulawesi Utara Suprianto Widodo, S.S, M.Hum mengajak untuk melestarikan cerita rakyat sebagai produk kebudayaan. Hal itu disampaikan dalam kegiatan Seminar Pembinaan Komunitas Baca Se-Kabupaten Kepulauan Talaud yang diselenggarakan oleh Balai Bahasa Sulawesi Utara di Aula Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kepulauan Talaud (24 Hampir semua provinsi di Nusantara memiliki legenda atau cerita rakyatnya masing-masing. Kali ini giliran Cerita Rakyat dari Sulawesi Barat yang akan Kakak ceritakan kepada adik-adik semua. Dongeng rakyat Sulawesi Barat ini bercerita mengenai asal muasal Pamboang. Tiga orang pemuda dari kampung Benua, berniat memperluas permukiman dan ladang penduduk, termasuk membangun pelabuhan agar masyarakat lebih makmur. Mereka diberi gelar I Lauase, I Lauwella, dan I Labuqang. Gelar tersebut didapat sesuai dengan bidang yang mereka kerjakan dalam mewujudkan keinginan mereka itu. I Lauase bertugas membuka hutan menjadi ladang dengan menggunakan wase, yaitu sejenis kapak. I Lauwella bertugas membabat dan membersihkan wella atau rumput laut di pantai untuk dijadikan tempat perdagangan. Sementara itu, I Labuqang bertugas meratakan tanah di pantai yang berlubang-Iubang, karena ulang buqang atau kepiting. Mereka berencana menyelesaikan pekerjaan mereka dengan baik dan dalam waktu yang cepat. Dengan demikian, mulailah mereka mengelola lahan tersebut. “Apa nama yang tepat untuk wilayah kota ini?” ujar I Labuqang. “Bagaimana kalau Pallayarang Tallu?”” seru I Lauase, “Pallayarang artinya tiang layar. Tallu artinya tiga. Berarti tiga tiang layar.” Ketiganya menganggap itu nama yang bagus. Pada suatu hart, datanglah sekitar pengungsi yang dipimpin oleh seseorang yang bernama Puatta Di Karena. Mereka berasal dari wilayah Adolang yang merupakan wilayah perbatasan dengan Pallayarang Talu. Mereka adalah pengungsi dari Kerajaan Passokkorang yang telah hancur diserang musuh. Setelah agak lama menetap di sana, Puatta Di Karena pergi menemui I Lauase dan mengajaknya bergabung dalam persekutuan Kerajaan Mandan “Biarkan aku berunding dulu dengan yang lain, datanglah kembali besok,” kata I Lauase. Ternyata, I Lauwase dan I laubuqang tidak setuju. Keesokan harinya, I Lauase menyampaikan kesepakatan bahwa mereka tidak berminat ikut bergabung dengan persekutuan itu. “Bagaimana kalau kami berikan tambo upah untuk kalian? Namun, wilayah ini harus masuk dalam persekutuan,” kata Puatta Di Karena. Dengan pertimbangan, yaitu jika mereka terus-menerus mendapatkan tambo, kehidupan masyarakatnya akan lebih makmur, ketiganya sepakat menerima tawaran tersebut. “Kapan kau akan mengantarkan tambo itu kepada kami?” “Seminggu dari sekarang,” kata Puatta Di Karena. Akhirnya, mereka bertiga masuk dalam persekutuan Kerajaan Mandar. Namun, Puata Di Karena tidak pernah datang memberikan upah tambo. Akhirnya, kata-kata tambo menjadi bahan pembicaraan masyarakat Pallayarang Talu. Lama-kelamaan nama daerah itu berubah menjadi daerah Tamboang, dan sekarang sudah berubah menjadi Pamboang. Pesan moral dari Cerita Rakyat dari Sulawesi Barat Asal Muasal Pamboang adalah segala macam masalah dapat diselesaikan dengan musyawarah. selain itu tepatilah semua janji yang kalian ucapkan. Baca cerita rakyat dari Sulawesi lainnya pada posting berikut ini Cerita Rakyat Sulawesi Barat dan Kalimantan Timur dan Kumpulan Cerita Rakyat Daerah Sulawesi Barat Navigasi pos Namun ada versi lain yang diceritakan dalam sebuah cerita rakyat terkait dengan asal-mula tari Patuddu. Konon, pada zaman dahulu kala, di sebuah daerah pegunungan di Sulawesi Selatan (kini Sulawesi Barat), hidup seorang Anak Raja bersama hambanya. Suatu waktu, Anak Raja itu ditimpa sebuah musibah. Bunga-bunga dan buah-buahan di tamannya hilang

CERITA RAKYAT Asal-Muasal Ikan Tuing-Tuing Rabu, 02 Desember 2020 2207 PADA suatu masa, di Mandar, Sulawesi Barat, berdiri sebuah kerajaan yang dipimpin oleh seorang raja yang adil dan bijaksana. Namanya Arung Paria. Raja Arung mempunyai anak laki-laki dan perempuan. Mereka hanya disapa Putra Raja dan Putri Raja saja karena menyebut nama anak raja di masa itu sesuatu yang tabu. Kerajaan Arung Paria sangat kaya dan.... Selengkapnya... CERITA RAKYAT Si Cantik Samba Paria dari Tanah Mandar Kamis, 06 Agustus 2020 1320 Pada zaman dahulu di pesisir Mandar, berdiri sebuah kerajaan yang kaya raya karena hasil bumi yang melimpah. Kerajaan itu dipimpin oleh seorang raja yang zalim dan sewenang-wenang. Sehingga kekayaan alam tersebut hanya melimpah kepadanya serta kerabat sang raja. Sementara masyarakatnya makin hari semakin terpuruk karena hidup miskin. Mereka tak bisa menikmati hasil buminya lantaran didera.... Selengkapnya... CERITA RAKYAT Paummisang, Kakek Pemakan Tebu dari Tinambung Sabtu, 25 Juli 2020 1653 PADA zaman dahulu di daerah Tinambung Mandar, Sulawesi Barat, hidup seorang kakek sebatang kara di sebuah rumah sederhana di tengah-tengah kebunnya. Saban hari si kakek menghabiskan waktu untuk menanam sayur-sayuran, umbi-umbian, jagung, tebu, dan kelapa. Karena keuletan dan ketelitian dalam merawat tanamannya, sehingga hasilnya pun cukup melimpah. Kakek itu memiliki hobby yang aneh. Hampir tiap hari.... Selengkapnya... To Dilaling, Anak Raja yang Terbuang Senin, 13 Juli 2020 1710 DI BUKIT Napo, Sulawesi Barat berdiri sebuah kerajaan yang sangat makmur. Namanya Kerajaan Balanipa. Kerajaan Balanipa ini berada di daerah yang subur. Hasil kekayaan alamnya melimpah dan dapat menambah penghasilan rakyatnya. Kerajaan ini dipimpin oleh seorang yang yang sangat bijaksana dan adil. Kekayaan alam yang diperoleh dibagikan dengan rata, sehingga rakyat pun hidup makmur. Namun di.... Selengkapnya... Legenda I Karake Lette Hadapi Kerajaan Gowa Kamis, 02 Juli 2020 1433 DAHULU kala Kerajaan Balanipa, Mandar, Sulawesi Barat tengah dilanda petaka. Kerajaan ini diserang oleh Kerajaan Gowa dengan jumlah pasukan yang besar. Sementara Balanipa hanya memiliki sedikit pasukan. Kala itu Balanipa hanyalah kerajaan kecil yang selama ini hidup dengan damai. Raja Mara’dia Balanipa lantas memutuskan melakukan sayembara agar para pemuda bersedia menjadi prajurit. Kelak jika menang, mereka.... Selengkapnya...

CeritaRakyat Propinsi Sulawesi Selatan, La Kuttu-kuttu Paddaga. La Kuttu-kuttu Paddaga adalah nama seorang pemuda yang gagah dan tampan. Ia adalah seorang yang sangat ahli bermain sepak raga, sebab pekerjaannya setiap hari tiada lain hanyalah bermain sepak raga bersama teman-temannya. Pada suatu hari ia diajak oleh teman-temannya bertandang ke

Banyak sekali cerita rakyat Sulawesi Barat yang menarik untuk diketahui. Selain menambah wawasan dongeng Sulawesi Barat selalu mengandung amanat moral yang baik untuk dipelajari. Selain cerita rakyat dari Sulawesi Barat kakak juga akan bercerita dongeng dari Kalimantan Timur tentang asal usul nama Kota Balikpapan. Yuk kita ikuti ceritanya sampai selesai. Cerita Rakyat Sulawesi Barat Asal Usul Kampung Pummisang Di sebuah desa, tinggalah seorang kakek yang bernama Paummisang. Penduduk memanggilnya Kanne kakek Paummisang. la tinggal agak jauh dari penduduk yang lain. Meskipun begitu, Kanne Paummisang selalu menjalin hubungan balk dengan para tetangganya itu. Kakek ini terkenal ramah dan baik hati. Sehari-harinya, Kanne Paummisang bercocok tanam di sekitar rumahnya. Hasil ladangnya melimpah ruah. la senang membagi-bagikannya kepada siapa saja yang membutuhkan. Namun, Kanne Paumissang mempunyai kebiasaan aneh, ia suka mengunyah batang tebu, kemudian ampasnya la kumpulkan di ruang tengah rumahnya. Lama-kelamaan ampas tebu tersebut pun menggunung. Anehnya lagi, Kanne Kaummisang sering tidur-tiduran di atas tumpukan ampas itu. Kanne Golla, seorang nenek tetangga Kanne Paummisang sering kali datang meminta beberapa hasil ladang. “Ambillah apa yang kau perlu, tidak usah menunggu aku datang jika aku sedang tidak ada. Ambil saja Kanne Golla!” ujar Kanne Paummisang dengan ramah. Begitu juga dengan para tetangga yang lain, ia sangat dermawan meskipun hidupnya sederhana. Suatu hari, Kanne Golla datang ke rumah Kanne Paummisang. la membawakan makanan hangat untuk tetangganya yang baik hati itu. Namun, ia tidak melihat kakek itu di halaman rumahnya. “Kanne Paummisang! Kanne Paumisang!” panggil Kanne Golla. Namun, tidak ada orang yang menyahut. Lalu, Kanne GoIla mendekati pintu rumah dan melongok ke dalam. la melihat tubuh Kanne Paummisang di atas tumpukan ampasnya. Kanne Golla menghampiri kakek bai Cerita Rakyat Sulawesi Barat Asal Usul Kampung Pummisang k hati itu, ternyata Kanne Paummisang telah meninggal dunia. Penduduk merasa sangat sedih dengan kepergian Kakek dermawan itu. Untuk mengenang jasa dan kebaikannya kampung itu dinamakan Kampung Paummisang. Letaknya di Tinambung, Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Pesan moral dari Cerita Rakyat Sulawesi Barat Asal Usul Kampung Pummisang adalah jadilah orang yang baik hati yang selalu membantu orang lain saat mereka membutuhkan. Orang yang baik akan disayangi dan dihormati oleh orang-orang disekitarnya. Cerita Rakyat Kalimantan Timur Asal Muasal Kota Balikpapan Dahulu kala, Raja Aji Muhammad memimpin sebuah kerajaan dengan adil dan bijaksana. Kerajaan ini terletak di sebuah daerah yang subur dan memiliki sebuah teluk yang indah. Raja Aji Muhammad mempunyai seorang putri yang cantik jelita bernama Aji Tatin. Setelah dewasa, Aji Tatin menikah dengan anak seorang bangsawan dari Kerajaan Kutai. Pesta pernikahan mereka diselenggarakan dengan meriah. Sebagai hadiah pernikahan, Raja Aji Muhammad memberikan wilayah teluk kepada putrinya. “Wilayah tersebut sangat indah dan kini sepenuhnya milikmu. Pimpinlah wilayah tersebut sebaik-baiknya. Kau pun bisa memungut upeti dari rakyat yang dapat kamu pergunakan untuk kepentingan negeri,” pesan Raja Aji Muhammad kepada puterinya. Dibantu oleh suaminya dan seorang abdi yang setia dan baik hati bernama Panglima Sendong, Putri Aji Atin memerintah di negeri baru tersebut. la memungut upeti dari rakyat berupa hasil bumi, terutama kayu yang sudah diolah menjadi papan. Papan-papan tersebut digunakan untuk membangun sebuah istana kerajaan. Suatu ketika, Panglima Sendong bersama anak buahnya baru saja selesai memungut upeti berupa papan. Upeti tersebut diangkutnya dengan sebuah perahu. Tidak terduga, ternyata cuaca buruk menghadang mereka. Angin laut bertiup kencang manghantam kapal. Mereka mencoba mendayung perahu dengan lebih cepat tetapi sia-sia. Gelombang air laut segera masuk ke dalam perahu clan membuat perahu tersebut terbalik. Dayung yang digunakan awak kapal semua patah. Papan- papan yang diangkut terlempar clan menyebar di permukaan laut. Panglima Sendong dan semua anak buahnya tidak bisa diselamatkan. Akhirnya, perahu yang karam tersebut terempas di batu karang dan pecah berantakan. Putri Aji Atin dan suaminya sangat berduka dengan peristiwa yang menimpa Panglima Sendong dan awak kapalnya. Untuk mengenang wilayah teluk tempat perahu tersebut terbalik, dinamakanlah daerah itu dengan nama Balikpapan. Nama tersebut berasal dari kata balik dan papan. Sementara itu, karang tempat perahu tersebut terempas, semakin lama semakin membesar dan membentuk sebuah pulau. Pulau tersebut dinamakan Pulau Tukung yang berasal dari kata tokong galah yang menggambarkan dayung para awak kapal yang patah. Balikpapan adalah sebuah kota besar di Provinsi Kalimantan Timur. Pesan moral dari Cerita Rakyat Kalimantan Timur Asal Muasal Kota Balikpapan adalah musibah datang tanpa dapat kita duga, karena itu kita harus selalu bersabar dalam menghadapinya. Baca dongeng rakyat dari Sulawesi Barat dan Kalimantan Timur lainnya pada artikel berikut ini Dongeng Anak Anak Indonesia Kisah I Tui Ting dan Cerita Rakyat Kaltim Dongeng Kalimantan Timur
Suyatno Suyono and Mayani, Luh Anak (2016) Samba Paria : cerita rakyat Sulawesi Barat. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Jakarta. ISBN -8 Suyatno, Suyono and Widiyanto, Hidayat and Purwaningsih, Purwaningsih (2016) Indra Laksana dan Indra Mahadewa. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Jakarta.
Legenda Samba Paria kami masukan dalam koleksi kumpulan cerita rakyat daerah Sulawesi Barat. Cerita dongeng nusantara ini mengisahkan kuatnya persaudaran antara seorang adik dan kakak yang tinggal di Sulawesi Barat. Pesan moral dari cerita daerah nusantara Samba Paria patut untuk dicontoh. Yuk kitta ikuti cerita lengkap dari Hikayat Kisah Samba Paria. Kumpulan Cerita Rakyat Daerah Sulawesi Barat Legenda Samba Paria Tersebutlah seorang gadis pada zaman dahulu. Ia tinggal bersama adiknya di sebuah rumah panggung di tengah hutan belantara. Keduanya telah yatim piatu. Rumah panggung yang mereka huni rapat tertutup tanaman paria. Karena keadaan rumahnya yang tertutup tanaman paria itu maka orang-orang pun menyebut Si gadis dengan sebutan Samba Paria. Pada suatu hari Samba Paria dan adiknya memakan penganan yang terbuat dari singkong. Adiknya menjatuhkan satu makanan itu karena masih panas. Ia enggan memungutnya kembali karena makanan itu telah terkena tanah. Seekor anjing kesayangan Sang Raja yang tengah berburu menemukan makanan itu. Anjing itu menggigit dan membawa makanan tersebut untuk kemudian dibawanya kembali kepada Sang Raja. Sang Raja sangat keheranan mendapati anjing kesayangannya membawa makanan. la yakin pembuat makanan itu tidak jauh dari tempatnya berburu mengingat makanan itu masih hangat. Ia lantas memberi isyarat kepada anjingnya untuk mengantarkannya ke tempat anjing itu menemukan makanan tersebut. Dengan iringan para prajuritnya, Sang Raja akhirnya tiba di rumah panggung milik Samba Paria. Ketika bertemu dengan Samba Paria, Sang Raja sangat terpesona dengan kecantikan Samba Paria. Timbul niat jahat Sang Raja untuk menculik Samba Paria setelah ia mengetahui Samba Paria hanya tinggal berdua dengan adiknya yang masih kecil. Ia lantas berpura-pura meminta air minum. “Ampun Baginda Raja, air minum hamba telah habis,” jawab Samba Paria. “Namun, jika Baginda Raja bersedia menunggu, biarlah adik hamba mengambilkan air dari mata air di balik gunung terlebih dahulu.” Ketika adik Samba Paria tengah mengambil air, Sang Raja pun menjalankan niat jahatnya. Ia perintahkan para prajuritnya untuk membawa Samba Paria ke istana kerajaannya. Kumpulan Cerita Rakyat Daerah Sulawesi Barat Legenda Samba Paria Samba Paria mencari cara agar kepergiannya itu diketahui adiknya. Ia pun mengajukan syarat sebelum dibawa para prajurit Sang Raja. Katanya, “Perkenankan hamba membawa daun-daun paria. Sungguh, hamba sangat senang memakan sayur daun paria” Sang raja memenuhi permintaan Samba Paria. Samba Paria kemudian dibawa dengan kuda menuju istana kerajaan. Tanpa diketahui para prajurit yang mengawalnya, Samba Paria merobek daun-daun paria yang dibawanya itu dan dibuangnya di sepanjang jalan yang dilaluinya. Dengan cara itu ia berharap adiknya dapat mengikutinya hingga ke tempat dimana ia dibawa. Adik Samba Paria yang tidak menemukan kakaknya di rumah menjadi bingung dan takut. Ia yakin kemudian jika kakaknya itu dibawa paksa oleh Sang Raja. Ketika ia mendapati sobekan daun-daun paria yang berceceran di jalan, yakinlah ia jika sobekan daun-daun paria itu merupakan petunjuk dari kakaknya. Ia pun mengikutinya. Selama dua hari dua malam ia berjalan, tibalah adik Samba Paria itu di halaman sebuah istana kerajaan. Ia lantas berteriak-teriak mernanggil nama kakaknya dari luar halaman istana kerajaan. Adik Samba Paria terus memanggil-manggil, namun kakaknya itu tidak juga menyahut panggil- annya. Ia pun akhirnya berseru keras-keras, “Jika Kakak tidak menjawab panggilanku, tunjukkan setengah wajahmu di jendela itu!” Sang Raja sebenarnya mengetahui kedatangan adik Samba Paria itu. Didengarnya pula teriakan panggilan adik Samba Paria itu. Untuk mengelabui adik Samba Paria, karena Samba Paria tengah disekapnya, Sang Raja memperlihatkan wajah seekor kucing melalui jendela istananya tersebut. Adik Samba Paria keheranan ketika melihat wajah kucing dari balik jendela. Ia pun kembali berteriak, “Tunjukkan tangan Kakak!” Sang Raja lantas menunjukkan kaki depan kucing melalui jendela istananya. “Tunjukkan kaki Kakak!” Sang Raja memperlihatkan kaki belakang kucing. Adik Samba Paria pun jengkel. Dengan kesal ia lalu berujar, “Aku akan pulang ke rumah panggung kita di tengah hutan belantara. Namun sebelumnya, aku akan menanam pohon kelor di sini. Ingat-ingatlah, Kak. Jika pohon kelor itu layu, itu pertanda aku tengah menderita sakit keras. Jika pohon kelor itu mati, maka aku pun juga mati.” Samba Paria sangat sedih mendengar pesan adiknya itu. Ia tidak bisa berbuat apapun juga untuk menolong adiknya itu karena dua prajurit bersenjata senantiasa menjaganya dari luar ruang sekapan. Namun dengan berbagai cara, akhirnya Samba Paria dapat melihat pohon kelor yang ditanam adiknya. Hingga pada suatu hari dilihatnya pohon kelor itu terlihat layu. Pertanda adiknya tengah sakit keras. Samba Paria lantas mencari cara agar dapat bebas dari sekapan Sang Raja. Samba Paria mengajak dayang-dayang istana untuk mandi di sungai. Ketika tengah mandi, Samba Paria menjatuhkan cincin emas pemberian Sang Raja. Ia meminta semua dayang-dayang untuk mencari cincin emas itu. Maka, ketika para dayang-dayang itu sibuk mencari, Samba Paria diam-diam meninggalkan mereka. Dengan menaiki kuda yang telah disiapkannya terlebih dahulu, Samba Paria bergegas menuju rumah panggungnya. Adik Samba Paria sangat gembira melihat kakaknya telah pulang. Ia yang tengah sakit keras akhirnya bersedia makan masakan buatan kakaknya. Kesehatannya pun segera berangsur angsur membaik. Samba Paria merasa, Sang Raja tentu akan segera menyusulnya. Maka, ia pun menyiapkan sesuatu untuk menyambut kedatangan Sang Raja. Samba Paria mencampur cabe rawit, biji-biji merica, dan daun kelor dalam jumlah yang banyak. Campuran bahan-bahan itu lantas di campur dengan air dan abu dapur hingga menyerupai adonan kue. Ketika Sang Raja benar-benar datang, Samba Paria Iangsung menyiramkan ramuan rahasianya itu ke wajah Sang Raja. Sang Raja menjerit kesakitan ketika kedua matanya terkena ramuan rahasia buatan Samba Paria itu. Diusap-usapnya kedua matanya. Bukan berkurang rasa pedih yang dirasakannya, melainkan kian bertambah-tambah pedih. Ketika Sang Raja terus mengusap-usap matanya, ia terpeleset hingga tubuhnya jatuh dari rumah panggung. Lehernya membentur tanah dengan sangat keras hingga akhirnya Sang Raja pun menghembuskan napas terakhirnya. Samba Paria dan adiknya kemudian hidup dalam ketenangan dan kedamaian setelah Sang Raja yang jahat kelakuannya itu meninggal dunia. Keduanya tetap tinggal di rumah panggung mereka di tengah hutan belantara. Pesan moral dari Kumpulan Cerita Rakyat Daerah Sulawesi Barat Legenda Samba Paria adalah kita hendaklah saling sayang-menyayangi dan hormat-menghormati dengan saudara. Kebersamaan di antara saudara akan menjadikan kita kuat. Blog ini memuat cerita rakyat indonesia populer 34 Provinsi di Indonesia, meliputi cerita tentang hewan, tumbuhan, daerah, sejarah tempat dan dongeng horor yang penulis kemas seringan mungkin. Dongeng-dongeng di blog ini penulis dapat dari berbagai sumber, baik itu secara lisan maupun tulisan yang kemudian oleh penulis diceritakan kembali dalam buku ini secara sederhana. Penulis juga menuliskan pesan-pesan moral pada setiap akhir cerita, agar memudahkan anak dalam menyerap pesan-pesan yang disampaikan. Semoga blog ini bermanfaat bagi kita semua. Baca juga: Cerita Rakyat Sulawesi Barat - Kisah Romantis I Tui-tuing Dan Siti Rukiah) Waktu terus berjalan. Putra raja yang tinggal di sebuah kampung sudah besar. Dia sudah lancar berbicara dan mengenal orang-orang di sekelilingnya. Ia juga sangat akrab dengan Puang Mosso, karena hampir setiap minggu Puang Mosso membesuknya secara diam-diam
Kalau bicara tentang cerita rakyat Sulawesi Selatan, ada cukup banyak cerita rakyat yang bisa kita pelajari dan mengandung pesan moral… Lanjutkan Membaca → Kalau bicara tentang cerita rakyat Sulawesi Selatan, cukup banyak cerita rakyat dari provinsi ini dan kesemuanya memiliki sisi moral yang… Lanjutkan Membaca → Legenda batu bagga ini memang sangat mirip dengan salah satu cerita rakyat yang berasal dari Sumatera Barat. Hmm kakak tidak… Lanjutkan Membaca → Kami sudah cukup banyak memposting Cerita Rakyat Cerpen dari Sulawesi Utara. Papa dan Mama bisa menggunakan menu pencarian jika ingin… Lanjutkan Membaca → Cerita rakyat Sulawesi Selatan yang akan kakak ceritakan di hari libur ini jangan sampai terlewatkan. Ceritanya sangat seru mengenai kisah… Lanjutkan Membaca → Hawadiyah ialah seorang gadis yatim miskin yang hidup di sebuah desa di kawasan Mandar, Sulawesi Barat. Pada suatu waktu, seorang… Lanjutkan Membaca → Kisah Putri Tandampalik adalah contoh cerita rakyat singkat yang akan kami ceritakan malam hari ini. Kisah ini mengajarkan kita untuk… Lanjutkan Membaca → Kisah Panglima To Dilating merupakan cerita rakyat nusantara yang berasal dari Sulawesi. Cerita rakyat Indonesia ini pernah Kakak posting dengan… Lanjutkan Membaca → Cerita Rakyat Sulawesi Utara Ratu Adioa Suatu hari Ratu Wulanwanna menantang keberanian empat sahabatnya untuk membunuh orang tua mereka,… Lanjutkan Membaca → Kemenangan Sebuah Kejujuran sangat terlihat pada Cerita Rakyat Dari Sulawesi Utara ini. Siapapun orang yang jujur maka pada akhirnya Tuhan… Lanjutkan Membaca → Kebaikan hati La Sirimbone pada Cerita Rakyat Sulawesi Tenggara membawa dia kepada keberuntungan. Orang yang baik hati akan disayangi oleh… Lanjutkan Membaca → Penyesalan seorang ibu pada Cerita Rakyat Sulawesi Tengah Legenda Putri Duyung menjadi hal yang sangat mengharukan. Amanat moral dari… Lanjutkan Membaca → Cerita Rakyat Sulawesi Utara yang paling dikenal dimasyarakat adalah Kisah Burung Kekekow. Cerita Rakyat dari Sulawesi Utara ini mengajarkan kita… Lanjutkan Membaca → Posting kali ini merupakan lanjutan dari posting sebelumnya yaitu Kumpulan Dongeng Cerita Rakyat dari Sulawesi yang cocok digunakan sebagai cerita… Lanjutkan Membaca → Blog sebagian besar berisi kumpulan dongeng cerita rakyat yang berasal dari nusantara. Lanjutkan Membaca → Definisi / Pengertian cerita rakyat Kisah Rakyat / Legenda Kisah Rakyat / Legenda / Cerita rakyat adalah cerita atau… Lanjutkan Membaca →
Demikiancerita Panglima To Dilaling dari daerah Sulawesi Barat, Indonesia. Cerita di atas termasuk ke dalam kategori legenda yang mengandung pesan-pesan moral. Setidaknya ada dua pesan moral yang dapat dipetik dari cerita di atas, yaitu sifat suka lupa diri sendiri dan sifat sombong atau angkuh. Pertama, sifat suka lupa diri.
detikSulselRabu, 14 Jun 2023 0800 WIB Tragis Siswi SMA Dibunuh Sopir Pikap-Mayatnya Ditemukan Terapung Siswi SMA bernama Hetmi 16 tewas mengapung di Muara Pantai, Mamuju, Sulawesi Barat Sulbar setelah dibunuh sopir pikap bernama Hasbullah alias Gepal. detikSulselSelasa, 13 Jun 2023 2245 WIB Sopir Pikap Mamuju Pembunuh Siswi SMA Ngaku Cekik Korban hingga Tewas Sopir pikap bernama Hasbullah alias Gepal mengaku membunuh pacarnya, Hetmi 16 lalu mayatnya dibuang di Muara Pantai Mamuju, Sulawesi Barat Sulbar. detikSulselSelasa, 13 Jun 2023 1954 WIB Tampang Sopir Pikap Pembunuh Siswi SMA Mayatnya Ditemukan Terapung di Mamuju Polisi menangkap Hasbullah, pria yang tega membunuh pacarnya, Hetmi 16 lalu mayatnya dibuang di Muara Pantai Mamuju, Sulawesi Barat Sulbar. detikNewsSelasa, 13 Jun 2023 1555 WIB Siswi SMA Tewas Terapung di Mamuju Ternyata Dibunuh Pacar Sopir Pikap Polisi menangkap seorang sopir pikap bernama Gepal yang diduga membunuh siswi SMA H 16 yang mayatnya ditemukan terapung di Muara Pantai. detikSulselSelasa, 13 Jun 2023 1231 WIB Siswi SMA Mayatnya Terapung di Mamuju Terakhir Ikut dengan Sopir Pikap Siswi SMA bernama Hetmi 16 diduga menjadi korban pelecahan seksual hingga pembunuhan sebelum mayatnya dibuang di Muara Pantai Mamuju, Sulawesi Barat Sulbar. detikSulselSelasa, 13 Jun 2023 1015 WIB Mayat Terapung di Muara Pantai Mamuju Ternyata Siswi SMA, Diduga Dibunuh Polisi mengungkap identitas mayat wanita yang ditemukan terapung di muara Pantai Mamuju, Sulawesi Barat Sulbar. detikSulselSenin, 12 Jun 2023 1341 WIB Geger Mayat Wanita Tanpa Identitas Ditemukan Terapung di Muara Pantai Mamuju Warga di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat Sulbar dibuat geger dengan temuan mayat wanita tanpa identitas mengapung di muara pantai. detikSulselKamis, 08 Jun 2023 1930 WIB 2 Kurir Sabu di Mamuju Ditangkap, 1 Pelaku Mahasiswa 2 pria berinisial SY 24 dan AD 35 di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat Sulbar ditangkap atas kasus penyalahgunaan narkoba jenis sabu. detikSulselSenin, 05 Jun 2023 0602 WIB Biadab Tukang Ojek di Polman Perkosa ABG 16 Tahun Lalu Ditinggal di Masjid Tukang ojek berinisial MU 21 di Kabupaten Polewali Mandar Polman, Sulawesi Barat Sulbar memperkosa gadis ABG berusia 16 tahun berkali-kali. detikSulselSabtu, 03 Jun 2023 2030 WIB Melihat Ritual Massorong Lopi, Tradisi Warga Polman sebagai Wujud Rasa Syukur Warga Kabupaten Polewali Mandar memiliki sebuah ritual unik bernama Massorong Lopi sebagai wujud syukur masyarakat usai dibangun jembatan di wilayah tersebut.
Ceritarakyat sendiri menurut Nilai-Nilai Pendidikan Dalam Cerita Rakyat Sulawesi Tenggara Karya La Ode Sidu milik La Ode Gusal (2015) awalnya tersebar melalui lisan dan berubah menjadi Sumber: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat. Wonten putri asmanipun Sekargunung sing terampil nari. Piyambak ipun watake sae lan tansah Konon di daerah Tinambung Mandar, Sulawesi Barat, ada seorang kanne (kakek) yang hidup seorang diri di sebuah rumah sederhana yang terletak di tengah-tengah kebunnya. Meskipun tempat tinggalnya cukup jauh dari permukiman penduduk, ia sering bergaul dengan penduduk yang setiap hari melintas di kebunnya. .
  • 8xnuvqe9lm.pages.dev/453
  • 8xnuvqe9lm.pages.dev/250
  • 8xnuvqe9lm.pages.dev/317
  • 8xnuvqe9lm.pages.dev/306
  • 8xnuvqe9lm.pages.dev/198
  • 8xnuvqe9lm.pages.dev/234
  • 8xnuvqe9lm.pages.dev/268
  • 8xnuvqe9lm.pages.dev/43
  • cerita rakyat sulawesi barat